King Sejong Institute Tangerang
Sebelum tanggal 9 Oktober di 556 tahun yang lalu, rakyat Korea menggunakan aksara asal China untuk berkomunikasi. Saat itu, kondisinya belum banyak penduduk Korea yang bisa baca-tulis karena sulitnya mempelajari aksara tersebut. Setelah mengetahui hal ini, seorang Raja bernama Raja Sejong pun menciptakan aksara asal Korea yang diharapkan dapat mempermudah seluruh rakyat Korea belajar baca-tulis untuk meningkatkan literasi bangsanya. Disebutnya aksara tersebut Hangeul (한글) dan tanggal diumumkannya sebagai hari Hangeul.
Sejak tahun 1970, rakyat Korea merayakan hari Hangeul sebagai hari libur nasional. Di Korea Selatan, hari Hangeul jatuh pada tanggal 9 Oktober sedangkan di Korea Utara hari tersebut jatuh pada tanggal 15 Januari. Pada hari tersebut, rakyat Korea memperingati tersebarnya Hangeul di negaranya sekaligus merayakan peningkatan literasi yang terjadi di Korea hingga akhirnya menjadi negara yang berkembang seperti saat ini.
Dengan semangat hari Hangeul di Korea, King Sejong Tangerang mengadakan acara Hangeul Day bagi siswa-siswi di sekitar Tangerang yang tertarik mempelajari budaya Korea lebih dalam. Acara Hangeul Day diadakan pada hari Rabu dan Kamis, 5-6 Oktober 2022 pukul 18.00-19.30 di IPEKA BSD. Siswa hadir untuk belajar dan merayakan budaya Korea selama kurang lebih 3 jam acara tersebut.
Acara dibuka dengan meriah di hari Rabu dengan penyuguhan kue beras (떡) manis Korea, dilanjutkan dengan dibagikannya topeng harimau beserta dua buah stiker bawang putih. Di acara ini, semua peserta menggunakan topeng harimau yang akan diganti dengan topeng beruang setelah menerima 5 buah stiker bawang putih. Pada tahap selanjutnya, setelah menerima 10 buah stiker bawang putih, peserta dapat melepas semua topengnya. Penggunaan topeng tersebut didasarkan pada sebuah legenda pendirian Korea yang dikenal sebagai Legenda Dangun.
Kalau kamu belum pernah mendengar Legenda Dangun sebelumnya, cerita tersebut ditayangkan melalui video animasi sebagai acara di KSI Tangerang. Diceritakan bagaimana Dangun adalah pendiri Gojeoson sebagai anak dari Dewa Hwanung. Ibu Dangun awalnya seekor beruang yang ingin menjadi manusia. Bersama dengan seekor harimau, Ibu Dangun yang masih berwujud beruang masuk ke dalam goa dan hanya makan bawang putih serta mugwort selama 100 hari sebagai syarat menjadi manusia. Setelah beberapa hari, harimau menyerah dan keluar dari goa tersebut sedangkan beruang melanjutkan usahanya hingga 100 hari dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.
Legenda Dangun ini dirayakan pada hari National Foundation Day di Korea, setiap tahun pada tanggal 3 Oktober. Pada tahun ini bertepatan di hari Senin, 3 Oktober pada minggu yang sama acara Hangeul Day dijalankan. Selain peringatan Legenda Dangun, hari libur nasional tersebut juga merayakan festival musim panen secara tidak resmi, karena kebetulan jatuh sekitar musim panen di Korea.
Selain menonton Legenda Dangun di Acara Hangeul Day, peserta juga mengikuti beragam acara seperti games-games seru, penjelasan hari libur nasional di Korea (Red Day), quiz berhadiah snack Korea, serta beragam kerajinan tangan. Setiap kali mengikuti acara tersebut, siswa akan mendapatkan stiker bawang putih yang dikumpulkan untuk bertahap ke topeng selanjutnya.
Salah satu acara yang dilakukan setelah penayangan video Legenda Dangun adalah penjelasan hari libur nasional di Korea. Secara total, ada 11 hari libur nasional di Korea yang bersifat tetap. Jika salah satu hari libur tersebut jatuh pada tanggal merah seperti hari Minggu, maka hari libur tersebut akan dilakukan di hari setelahnya, sama seperti Hangeul Day tahun ini. Dari pengetahuan hari libur nasional Korea tersebut, siswa mengikuti games trivia yang berhadiah snack-snack Korea.
Beragam kerajinan tangan Korea juga dilakukan siswa selama acara, termasuk kaligrafi pada kipas kertas tradisional Korea dan membuat bendera Korea. Untuk kaligrafi, peserta dapat memilih salah satu di antara lima pilihan sajak dan puisi tradisional di Korea. Sajak pilihan tersebut kemudian dituliskan pada bendera kertas yang akhirnya didekorasi. Untuk pembuatan bendera Korea, para peserta membuatnya dari template yang telah ada.
Beberapa games yang juga dimainkan termasuk relay games seperti yang dilakukan pada reality show Korea ternama, Running Man. Pada permainan ini, para peserta dibagi ke dalam tim-tim yang harus menyelesaikan sejumlah permainan dalam waktu 5 menit. Beberapa permainan yang dipilih untuk diselesaikan dalam waktu tersebut adalah jegi chagi (제기 차기), melempar sepatu, dan melempar tutup botol. Tantangan ini akan dimulai dari awal jika ada salah seorang peserta yang gagal menyelesaikan permainannya.
Permainan yang juga dilakukan selama acara termasuk Ppalbangnori (팔방놀이) dan permainan Red Light, Green Light yang dipopulerkan oleh serial ternama, Squid Game. Pada games Ppalbangnori, peserta juga dibagi ke dalam tim yang harus melompat melalui kotak-kotak yang tersedia pada lantai. Untuk permainan Red Light, Green Light secara tradisional disebut sebagai “Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida”, yang artinya Bunga Mugunghwa sudah mekar. Kalimat tersebut dilafalkan oleh seseorang selama permainan berlangsung, dan setelahnya seluruh peserta tidak boleh terlihat bergerak. Permainan ini sangat seru dimainkan bersama-sama dengan banyak orang, semua terlihat dari keceriaan para peserta acara dalam memainkan berbagai permainan ini.